SERP - SEO

Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009 sebuah aksi yang patut kita dukung dan teladani untuk membangun Indonesia yang lebih baik. Siapapun pemenang Pemilu 2009 kali ini, itulah pemimpin pilihan bangsa Indonesia. Bersikaplah legowo agar Nusantara kita ini menjadi aman dan damai.
Showing posts with label berita pemilu. Show all posts
Showing posts with label berita pemilu. Show all posts

Saturday, March 21, 2009

Keajaiban

Blog ini merupakan bentuk partisipasi dalam mendukung aksi Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009. Blog ini mengikuti lomba SEO tentang : Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009

Anggota legislatif takut tidak dipilih lagi oleh konstituennya pada pemilu berikutnya. Oleh karena itu, mereka akan membayar dengan keseriusan melakukan pembelaan dan memberikan kepedulian kepada konstituennya.

Namun, dari sisi calon anggota legislatif (caleg) yang baru pertama kali akan bertarung dalam pemilu, apalagi dengan sistem yang baru, tampak tidak banyak yang siap. Bahkan, tidak sedikit yang mengaku kesulitan mendapatkan simpati dari warga. Namun, sebagian caleg ada juga yang menganggap ringan sebab memiliki modal dana yang besar dan jaringan yang dianggap mampu menjadi konstituen yang memberikan suara. Adapun caleg yang punya sedikit dana atau tidak memiliki jaringan akan merasa seperti masuk di lubang tanpa batas.

Tak heran bahwa sejumlah caleg ada yang tak lagi melakukan kerja politik. Paling tidak bisa dilihat dari spanduk, poster yang bertebaran di jalan, nama yang muncul tidak lebih dari 20 orang di satu daerah pemilihan.

Memang politik yang disaksikan masyarakat akhir-akhir ini, menurut dosen Filsafat Universitas Indonesia, Rocky Gerung, hanya gumpalan. Pasalnya, bangsa yang memiliki semua instalasi demokrasi secara lengkap, seperti parlemen, partai politik, Mahkamah Konstitusi, dan pers, ini ternyata tidak dijalankan dalam koridor demokrasi yang ideal. Yang mengalir dalam instalasi itu bukan akal pikiran, dan bukan pula politik dengan landasan moral.

”Yang mengalir semata-mata politik yang dikendalikan sirkulasi uang, dikendalikan agama, dikendalikan keyakinan religius yang cenderung absolut. Ini yang menyedihkan,” ujarnya.

Dalam suasana seperti inilah caleg harus terjun. Tidak heran jika dibutuhkan sumber dana yang besar untuk memenuhi aliran politik. Jumlah yang lebih besar lagi dibutuhkan jika ingin menjangkau seluruh sudut konstituen. Tak heran, ada yang sejak awal masuk dalam daftar caleg tetap tidak lagi melakukan kerja politik.

”Jumlah uang yang beredar rasanya sulit saya bayangkan,” ujar Givi Efgivia, caleg Partai Amanat Nasional (PAN) di DKI Jakarta.

Givi mengaku tidak mempunyai dukungan dana yang besar. Namun, posisinya sebagai dosen membuat ia mampu bergerak dengan dukungan mahasiswanya yang punya kesamaan visi politik. Selain merasa mempunyai modal jaringan, ia mampu mengatur ritme kerja ke konstituennya.

”Dana yang ada diperhitungkan betul sehingga tidak ada yang terbuang percuma. Bahkan, poster hanya beberapa saja saya buat dan mungkin tidak lebih dari hitungan jari,” ujarnya.

Itu sebabnya pada hari kedua kampanye terbuka, Selasa (17/3), Givi berjalan masuk keluar pasar tradisional di Jakarta Pusat dengan hanya ditemani tiga teman. Dengan cara itu, meski dana terbatas, ia bisa berusaha meraih simpati masyarakat.

Givi memang mengaku pusing dengan masyarakat yang ditemuinya, yang selalu meminta uang. Namun, karena tak punya cukup dana, memang programlah yang ditawarkannya.

Ikravany Hilman, caleg dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), juga mengaku tidak mempunyai dana cukup. Namun, sebagai mantan aktivis buruh yang terbiasa terjun ke masyarakat tanpa dana, ia tetap melakukan pendekatan dengan pengalaman pengorganisasian yang dia miliki.

”Memang cukup ngeri kalau melihat manuver caleg lain. Saya hampir tidak berdaya. Kalau mau mengeluh, ya mengeluh. Tetapi, saya tetap melakukan pendekatan dengan masyarakat,” ujar dia.

Kondisi serupa juga dialami caleg di daerah. Untuk menarik perhatian dan menghemat biaya, Subagyo memilih berkampanye di sawah. Caleg untuk DPRD Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, dari Partai Barisan Nasional itu mendatangi kelompok petani yang tengah panen di persawahan di sekitar tempat tinggalnya di Dusun Gempolrejo, Desa Jetis, Kecamatan Jaten, Karanganyar.

Di Solo, Jawa Tengah, Selasa, Partai Damai Sejahtera berkampanye dengan menggelar potong rambut gratis di Nusukan.



STOP KAMPANYE NON DAMAI! DUKUNG AKSI KAMPANYE DAMAI PEMILU INDONESIA 2009

Tag : Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009, Kampanye Damai Pemilu 2009, kampanye damai, pemilu 2009, kampanye, pemilu, pemilu 2009

Pernik Pemilu 2009

Blog ini merupakan bentuk partisipasi dalam mendukung aksi Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009. Blog ini mengikuti lomba SEO tentang : Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009

Menjelang pemilu, pemilik usaha suvenir dengan menggunakan metode cetak digital kebanjiran order. Mulai dari banner, spanduk, mug, pin, bros, kartu nama, kalender, hingga buku yasin. Namun, meski bejibun orderan, bukan berarti asal terima pesanan.

Gema Studio, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang tersebut dan saat ini tengah panen order mengaku sangat selektif memilih konsumen, apalagi politisi atau partai politik. Mengapa?

M Safri Jeffry Sani, pemilik usaha yang terletak di kawasan Jalan Radio Dalam itu, mengatakan, pihaknya terpaksa harus melihat jeli siapa pemesannya. Salah-salah, pembayaran pesanan akan tertunggak, tak jelas kapan dilunaskan. "Soalnya partai kadang pembayarannya kurang jelas. Mungkin atasannya jelas, tapi di perantaranya pembayaran jadi tidak jelas," ungkap Jeffry saat ditemui beberapa waktu lalu.

Parameter yang jadi ukuran untuk menerima pesanan adalah mengenal si konsumen secara pribadi. Selain itu, menetapkan pembayaran 75 persen dari total belanja, sebagai downpayment. "Pokoknya, asal orangnya jelas, atau kita kenal secara pribadi. Harus bayar 'DP' 75 persen, kalo temen ya 50 persen enggak apa-apa, sisanya nanti kalau barang sudah jadi," ujarnya.

Variasi barang yang dijadikan items kampanye pun cukup beragam. Jeffry mengutarakan, pihaknya membuat beberapa inovasi, di antaranya kantong plastik sembako, gelas, shopping bag, jam dinding, dan asbak. Satu lagi yang sedang tren yaitu stiker kaca film yang dipasang di bagian kaca belakang mobil. Ia menamakannya stiker one way vision. Sebab, gambar di stiker hanya bisa dilihat dari luar.

"Orang enggak bisa lihat ke dalam, kita bisa lihat keluar. Namanya stiker one way vision. Ini termasuk inovasi baru, baru tren tahun kemarin," kata dia.

nggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid mendampatkan sambutan hangat dari 20.000-an pendukungnya yang hadir pada kampanye terbuka di Stadion Trikoyo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu (18/3).

Klaten merupakan kampung halaman Hidayat dan menjadi salah satu kantong suara PKS di daerah pemilihan V Jawa Tengah.

Kampanye terbuka tersebut merupakan yang kedua buat Hidayat. Sehari sebelumnya, Ketua MPR itu menggelar kampanye terbuka di Stadion Mandala Krida Yogyakarta yang dihadiri sekitar 15.000 simpatisan PKS.

Dalam orasinya, Hidayat kembali menegaskan komitmen partainya untuk memberantas praktik korupsi dengan menempatkan kader partai yang bersih dan berkomitmen tinggi untuk melaksanakan pengawasan.

Dikatakan, sejak awal PKS sudah menjaring dengan ketat semua kadernya yang akan duduk di legislatif. PKS juga sudah memiliki sistem kaderisasi dan pembinaan yang kuat untuk mengontrol perilaku semua kadernya.

"Alhamdulillah sampai saat ini belum ada legislator PKS yang terbukti korupsi," ujarnya.

Menurut Hidayat, isu penuntasan masalah korupsi sangat penting karena korupsi sudah merusak sendi-sendi kehidupan bangsa dan kesejahteraan rakyat. "Karena itu penegakan hukum terhadap pelaku korupsi harus dilaksanakan secara maksimal," ucapnya.

Soal peluangnya mendapatkan kursi di legislatif dari Dapil V Jawa Tengah, Hidayat mengatakan, timnya sudah bekerja sangat keras untuk mendapatkan kursi. Dari Dapil V akan diperebutkan delapan kursi. Pada Pemilu 2004, PKS mendapat satu kursi.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu PKS untuk Dapil V Jawa Tengah, Abdul Azis, mengatakan, PKS optimistis bisa mendapatkan dua kursi dari Dapil V. Menurut Abdul, peluang Hidayat sangat besar karena Dapil V merupakan kampung halaman Hidayat.

Hidayat akan bersaing ketat dengan caleg dari partai nasionalis yang pada Pemilu 2004 mendominasi raihan kursi, antara lain putri kandung mantan Presiden Megawati Soekarno Putri, Puan Maharani, menjadi pesaing terberat Hidayat.



Ketua MPR yang juga anggota Syuro Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat Nur Wahid, menyesalkan perubahan jadwal kampanye yang dilakukan KPU. Menurut Hidayat, kebijakan KPU yang tidak konsisten justru akan semakin memunculkan kebimbangan dan membuat masyarakat makin apatis serta memperburuk kualitas pemilu.

"KPU harusnya lebih profesional dan konsisten dengan kebijakannya. Dukungan pememerintah dan legislatif dalam pelaksanaan pemilu seperti dilecehkan KPU yang tidak konsisten. Ini akan semakin membuat masyarakat bimbang dan apatis terhadap pemilu," kata Hidayat di sela-sela kampanyenya di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu (18/3).

Menurut Hidayat, perubahan jadwal menjelang atau dalam masa kampanye seharusnya tidak terjadi jika KPU mempersiapkan masalah ini dengan matang. Dikatakan, KPU memiliki waktu yang sangat cukup untuk mengatur jadwal dan mengonsultasikannya kepada semua peserta partai pemilu sebelum kampanye dilaksanakan.

"Kalau mereka bisa profesional, saya pikir masalah seperti ini tidak akan terjadi. Sekarang, potensi kekisruhan sangat terbuka, apalagi jika sampai muncul isu bahwa perubahan jadwal ini menguntungkan partai tertentu," jelas Hidayat.

Hidayat menambahkan, PKS sebenarnya tidak terlalu dirugikan dengan perubahan jadwal. Masalahnya, koordinasi akan semakin sulit dilaksanakan dan partai akan kian direpotkan untuk mengatur ulang program acara kampanye.

"Akan tetapi, titik berat penilaian saya tetap pada kinerja KPU dan dampaknya. Karena itu, KPU harus menetapkan jadwal yang benar," kata Hidayat.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Abdul Hafiz Anshary mengatakan tak ada aturan yang mengatur kesempatan bertukar jadwal kampanye.

Namun pada prinsipnya, kesempatan bertukar jadwal kampanye tidak terbuka secara bebas karena jadwal kampanye setiap parpol di setiap provinsi sudah diatur di dalam revisi Surat Keputusan KPU yang dirilis hari ini, Rabu (18/3) di Kantor KPU. "Tidak ada diatur tapi prinsipnya tidak boleh jadi nanti bisa ganggu proses," ujar Hafiz.

Sebelumnya, Anggota KPU Sri Nuryanti mengatakan, parpol boleh bertukar jadwal kampanye asalkan berkoordinasi secara menyeluruh dengan parpol yang bertukar jadwal, KPU daerah, dan pihak kepolisian. Tidak ada mekanisme secara rinci yang harus dilakukan parpol jika ingin bertukar jadwal kecuali dengan berkoordinasi.

Meski menjelaskan bahwa seharusnya parpol tidak boleh bertukar jadwal lagi, Hafiz mengatakan akan kembali mempelajari hasil pertemuan KPU dengan perwakilan parpol tadi pagi yang tidak diikutinya.

Secara terpisah, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Nur Hidayat Sardini menunjukkan ketidaksetujuannya terhadap 'kebaikan hati' KPU yang seolah-olah membuka lebar kesempatan kepada parpol untuk bertukar jadwal sesuai keinginan sendiri.

Menurut Nur Hidayat, sikap KPU ini akan menyulitkan Bawaslu di tingkat pengawasan. "Kami akan kerepotan karena peserta pemilu kerangkanya harus jelas. Nah, itu mereka (peserta yang melanggar) berpotensi dikenai Pasal 269 yaitu tentang kampanye di luar jadwal," ujar Nur Hidayat.

Pasal 269 UU Nomor 10 Tahun 2008 menyebutkan setiap orang yang dengan sengaja melakukan kampanye di luar jadwal yang ditetapkan KPU dipidana penjara paling singkat tiga bulan dan paling lama 12 bulan dan denda paling sedikit Rp 3 juta atau paling banyak Rp 12 juta.


STOP KAMPANYE NON DAMAI! DUKUNG AKSI KAMPANYE DAMAI PEMILU INDONESIA 2009

Tag : Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009, Kampanye Damai Pemilu 2009, kampanye damai, pemilu 2009, kampanye, pemilu, pemilu 2009

Friday, March 20, 2009

Pendapat Dik Doang

Blog ini merupakan bentuk partisipasi dalam mendukung aksi Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009. Blog ini mengikuti lomba SEO tentang : Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009

Lagi-lagi copas dari KOMPAS

Menjelang pemilihan umum (pemilu) 2009 mendatang, presenter dan musisi Dik Doank dengan enteng mengaku belum punya jagoan siapa calon presiden (capres) dan cawapres (calon wakil presiden) yang bakal dipilihnya.

"Saya belum punya gambaran siapa sosok pemimpin berikutnya. Karena saya mencari presiden yang visioner, mempunyai networking yang bagus, dan mempunyai sense of art yang tinggi," kata Dik ditemui Jakarta, Rabu (18/2).

Sejak reformasi bergulir, Dik mengaku belum menemukan sosok yang diincarnya. Setidaknya, pemimpin yang punya keberpihakan terhadap kalangan seniman. Sejauh ini, keberpihakan itu tak pernah terlihat. Upaya menekan aksi pembajakan, terutama di industri musik, misalnya, belum memperlihatkan hasil yang mencolok. Aksi pembajakan masih tetap menggila. "Karena saya seorang seniman, jadi saya melihat dari sisi itu. Tadinya ketika SBY (Susilo Bambang Yudhoyono-red) membuat sebuah album, mestinya itu adalah momen di mana pembajakan akan dihapus. Tapi ternyata masih terus ada," keluhnya.

Kecewakah Dik? Sudah pasti. Karenanya, ia berharap ke depan akan muncul pemimpin yang benar-benar merasa memiliki keterlibatan dengan dunia seni. "Sejauh ini mereka hanya sebagai penikmat, tidak terlibat. Harusnya mereka ikut terlibat," ujar pendiri sekolah alam Kandank Jurank Doank itu

STOP KAMPANYE NON DAMAI! DUKUNG AKSI KAMPANYE DAMAI PEMILU INDONESIA 2009

Tag : Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009, Kampanye Damai Pemilu 2009, kampanye damai, pemilu 2009, kampanye, pemilu, pemilu 2009

Thursday, March 19, 2009

Capres tunggal Golkar

Blog ini merupakan bentuk partisipasi dalam mendukung aksi Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009. Blog ini mengikuti lomba SEO tentang : Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009

DPD Partai Golkar provinsi di seluruh Indonesia, Sabtu di Yogyakarta secara resmi mengeluarkan pernyataan hanya ada Jusuf Kalla sebagai calon presiden dari Partai Golkar.

"Kesepakatan ini kami namakan Kesepakatan Yogyakarta," kata juru bicara seluruh DPD Partai Golkar, Uu Rukmana yang juga Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat usai acara temu kader partai ini dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla di Yogyakarta.

Kesepakatan Yogyakarta itu, kata dia terdiri atas tiga tekad yakni bertekad mencalonkan Muhammad Jusuf Kalla sebagai calon
presiden dari Partai Golkar, dan akan diperjuangkan pada rapimnas khusus setelah pemilu legislatif.

Kemudian bersepakat hanya ada calon presiden dari Partai Golkar, sehingga tidak ada calon wakil presiden. Selanjutnya bertekad memenangkan Partai Golkar secara mutlak pada Pemilu 2009.

Uu mengatakan ketiga tekad tersebut disepakati oleh 33 DPD Partai Golkar provinsi di seluruh Indonesia. "Tanggal 14 Maret ini adalah kesepakatan tertulis dari kesepakatan informal sebelumnya, dan sebagai tindak lanjut pertemuan di Jakarta pada 19 Februari 2009," katanya.

Sementara itu, Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla ketika menjawab pertanyaan wartawan mengatakan pernyataan tekad dari 33 DPD Partai Golkar itu sebagai hal biasa, bukan hal yang luar biasa.

"Formalnya nanti pada rapimnas (rapat pimpinan nasional), tetapi dari calon yang masuk, mayoritas memilih ketua umumnya, itu di mana-mana terjadi. Dari semua partai di dunia ini, di Indonesia semua begitu," katanya.

Menurut dia, hasil penjaringan tersebut nantinya juga disahkan dan diputuskan oleh DPD provinsi, sehingga tidak berbeda.

"Dari semua yang masuk, kira-kira ada 15 DPD provinsi yang calonnya cuma satu. Mayoritas banyak daerah mengajukan satu nama, jadi lebih mudah untuk menegaskan lagi," katanya.

Jusuf Kalla dalam kunjungan kerjanya di Yogyakarta menyempatkan diri untuk bertemu dengan para kader Partai Golkar.

STOP KAMPANYE NON DAMAI! DUKUNG AKSI KAMPANYE DAMAI PEMILU INDONESIA 2009

Tag : Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009, Kampanye Damai Pemilu 2009, kampanye damai, pemilu 2009, kampanye, pemilu, pemilu 2009

Artis Jadi Capres

Kutipan dari KOMPAS

Aktor pemeran Jenderal Naga Bonar, Deddy Mizwar, mengaku siap mencalonkan diri menjadi Presiden RI pada Pemilu 2009.

"Saya siap untuk mencalonkan diri. Kalau enggak yakin, kami enggak bakal ada di sini," ujar Deddy sebelum mengikuti acara diskusi Refleksi Politik Jenderal Naga Bonar, Jenderal Negeri Merak (Mengutamakan Rakyat), di Galeri Cipta, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Jumat (27/2).

Sejauh ini, kata Deddy, ia belum menentukan partai mana yang akan dijadikan kendaraan baginya untuk meramaikan bursa calon presiden (capres) mendatang. "Saya belum melirik partai (yang mana). Tapi setelah ini akan ada komunikasi politik dan semuanya akan terbuka. Komunikasinya akan mulai hari ini," ujarnya.

Sementara itu, dalam pidatonya, Deddy secara tegas mengaku keinginannya untuk terjun ke dunia politik. "Saya tidak pernah ngomong politik sebelumnya. Kalau saya ngomong, pasti ada suatu dorongan. Ada yang salah dalam negeri ini," ujar Deddy.

Deddy juga sempat menyentil proses demokrasi yang berlangsung di negeri ini. "Pemilu di negeri ini seperti membeli kucing dalam karung karena rakyat enggak tahu siapa yang akan dipilihnya," katanya.

Di mata Deddy, sudah saatnya Indonesia memiliki pemimpin yang memenuhi persyaratan. Salah satunya, pemimpin yang mempunyai solusi untuk menghentikan keterpurukan, punya paradigma baru tentang sistem kenegaraan Indonesia ke depan, pemimpin yang punya keberanian dan mempunyai integrasi pribadi yang tinggi, bukan janji-janji. Terakhir, pemimpin yang tidak bermasalah.

"Bebek aja ada pemimpinnya. Kok kita manusia menghalangi munculnya para pemimpin baru yang ingin memberikan harapan baru untuk menyejahterakan rakyat. Saya siap mengembalikan kedaulatan rakyat dengan mengutamakan rakyat," tegasnya.

Sejauh ini memang belum ada partai yang dengan terang-terangan melirik sutradara Naga Bonar Jadi 2 ini menjadikan calonnya. Kalaupun ada, tawaran untuk Deddy baru calon wakil presiden (cawapres).

Sinyal itu disampaikan Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) Marwan Djafar. Kepada wartawan di Ruang Wartawan DPR RI, Jakarta, Jumat, Marwan menyebutkan, Deddy menjadi satu dari kandidat calon cawapres yang dijagokan, di samping pentolan grup band Dewa 19, Ahmad Dhani.

Deddy dan Ahmad Dhani menjadi kandidat cawapres mendampingi Ketua PKB Muhaimin Iskandar

STOP KAMPANYE NON DAMAI! DUKUNG AKSI KAMPANYE DAMAI PEMILU INDONESIA 2009

Tag : Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009, Kampanye Damai Pemilu 2009, kampanye damai, pemilu 2009, kampanye, pemilu, pemilu 2009

Usulan Daerah JK

Blog ini merupakan bentuk partisipasi dalam mendukung aksi Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009. Blog ini mengikuti lomba SEO tentang : Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009

Penjaringan calon presiden dari Partai Golkar telah selesai. Lebih dari separo kepengurusan daerah mendukung Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla sebagai calon presiden partai pemenang Pemilu Legislatif 2004 itu.

Dalam penjaringan tersebut, ada enam nama yang mendapat dukungan lebih dari separo kepengurusan Golkar provinsi dan kabupaten. Tak seorang pun pengurus Golkar yang bersedia membocorkan enam nama nomine calon presiden Partai Golkar. Namun, diduga kuat, mereka tak jauh dari Jusuf Kalla, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Aburizal Bakrie, Agung Laksono, Akbar Tandjung, Fahmi Idris, dan Surya Paloh.

''Mohon maaf, hasil penjaringan tidak akan pernah kami buka sampai rapimnas khusus nanti. Namun memang benar, Pak JK mendapat dukungan paling besar di antara lima kandidat lain," ujar Sekretaris Jenderal Partai Golkar Letjen (pur) Soemarsono setelah diskusi di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Nelly Murni, Slipi, Jakarta Barat, kemarin (17/3).

Soemarsono mengakui, dukungan lisan pada Jusuf Kalla untuk menjadi capres sudah disuarakan DPD-DPD provinsi. Namun, baru 28 DPD provinsi dan kabupaten yang memberikan dukungan secara tertulis pada pertemuan di Jogjakarta beberapa waktu lalu. ''Pak JK bisa menjadi ketua umum karena dukungan daerah. Kalau sekarang didukung menjadi capres, saya kira itu untuk mendorong kader bekerja keras untuk memenangi pemilu," katanya.

Ketua Bidang Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (OKK) DPP Partai Golkar Syamsul Muarif menekankan, meski sudah ada pernyataan sikap para pengurus Golkar di daerah, partainya belum final menetapkan Kalla sebagai calon presiden. ''Itu baru kehendak sebagian pengurus daerah. Secara resmi, partai baru membicarakan soal calon presiden setelah pemilu legislatif," tegasnya.

STOP KAMPANYE NON DAMAI! DUKUNG AKSI KAMPANYE DAMAI PEMILU INDONESIA 2009

Tag : Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009, Kampanye Damai Pemilu 2009, kampanye damai, pemilu 2009, kampanye, pemilu, pemilu 2009

Wednesday, March 18, 2009

Mega dan SBY bersanding

Blog ini merupakan bentuk partisipasi dalam mendukung aksi Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009. Blog ini mengikuti lomba SEO tentang : Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009

Wacana pertemuan dua pemimpin nasional, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan mantan Presiden Megawati, tampaknya belum akan terwujud. Hubungan yang dikabarkan "dingin" di antara keduanya selama hampir lima tahun ini dibantah Sekjen PDI Perjuangan Pramono Anung.

Pramono mengatakan, secara pribadi Mega merasa tak ada persoalan dengan SBY. "Kemarin kami sudah berkonsultasi. Ibu Mega bisa ketemu dengan siapa saja dan tidak memutuskan silaturahmi dengan siapa pun," kata Pramono kepada wartawan di kediaman Megawati di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/3).

Namun, diakui, terdapat perbedaan pandangan politik di antara keduanya. Ia meminta, persoalan pertemuan keduanya tak didramatisasi dan dipolitisasi, apalagi menjelang pemilu. "Dulu waktu SBY dipecat sebagai menko oleh Gus Dur, orang yang kemudian mengangkatnya adalah Ibu Mega. Jadi jangan didramatisasi menjelang pemilu bahwa pertemuan jadi agenda utama," ujarnya.

Dikatakan Pramono, secara kelembagaan PDI Perjuangan dan Demokrat pernah berkomunikasi. Namun, pertemuan SBY dan Mega harus didasari agenda yang jelas. Kesiapan keduanya menjadi capres, menurut Pramono, membuat keduanya harus fokus mempersiapkan diri. Pernyataan menarik dilontarkannya bahwa SBY dan Mega lebih baik berpandangan dari jauh.

"Pak SBY sudah menyatakan jadi calon presiden, Ibu Mega juga begitu. Tentunya lebih baik berpandang-pandangan dari jauh untuk mempersiapkan diri masing-masing. Pandang-pandangan juga bagian dari bagaimana kita memberikan doa," kata Pramono sambil tersenyum.

STOP KAMPANYE NON DAMAI! DUKUNG AKSI KAMPANYE DAMAI PEMILU INDONESIA 2009

Tag : Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009, Kampanye Damai Pemilu 2009, kampanye damai, pemilu 2009, kampanye, pemilu, pemilu 2009

Acil Bimbo di Kompas

Blog ini merupakan bentuk partisipasi dalam mendukung aksi Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009. Blog ini mengikuti lomba SEO tentang : Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009

PEMILU sekarang ini kok rumit amat sih. Aku sih gimana nanti aja.” Itulah suara masyarakat awam. Mereka enggan berpikir lebih jauh, tidak mau bingung. Bagi sebagian masyarakat, pemilu bukan suatu hal yang menggairahkan. Pandangan tersebut bukan hanya di masyarakat bawah. Di kalangan terpelajar pun banyak yang bersikap demikian. Padahal, yang harus dipikirkan adalah nanti bagaimana, bukan bagaimana nanti.

Idealnya, caleg itu dekat dengan rakyat. Rakyat mengetahui sepak terjang dan jejak rekam caleg sehingga rakyat tidak sulit memilihnya. Yang kini terjadi, banyak caleg yang tidak dikenal, tiba-tiba datang dan ujuk-ujuk ingin dipilih. Siapa yang tidak bingung? Belum caleg ”wajah bosan!” dari pemilu-pemilu lalu sudah mengirim janji, kini muncul lagi.

Menjelang pemilu selalu diingatkan kepada rakyat untuk waspada bahwa pemilu kali ini rawan potensi konflik. Kerawanan konflik itu bukan hanya terjadi di lapangan, melainkan juga bisa antarinstitusi, daftar pemilih tetap, antarcaleg, internal parpol, pada penghitungan suara, tingginya golput dan suara tidak sah, pengulangan penghitungan suara, sampai dengan potensi konflik pascapemilu. Memang pemilu ini paling rumit dibandingkan pemilu sebelumnya.

Yang menarik adalah peluang konflik internal partai terbuka seolah ada ”tarung bebas” antarteman separtai. Rasa satu korps sudah terpinggirkan. Khidmat kepada partai pun sudah menurun. Yang penting, ”saya harus menang”. Masalah etika dan ekses gimana nanti saja.

Gong kampanye terbuka sudah dimulai. Imbauan-imbauan kampanye damai, kampanye cerdas, kampanye santun dan beradab sudah digaungkan. Di Bandung dan beberapa daerah tidak ada launching kampanye bersama. Tentu saja, makin lama kampanye akan makin menghangat.

Pada masa kampanye ini baliho-baliho mulai dilirik. Inilah pemilihan Indonesia Idol versi bidang politik. Mana yang berkualitas? Mana yang amanah? Mana pilihan Anda? Mungkin jawaban Anda, gimana nanti saja. Imbauan memilih yang berkualitas terus-menerus dikumandangkan. Bila yang mengimbau itu diminta menunjukkan yang mana yang amanah, yang mana yang berkualitas, mungkin mereka pun bingung, apalagi rakyat! Gimana nanti saja

Melihat kerumitan pemilu saat ini, jangan dulu kita bermimpi terlalu melambung tinggi, membangun harapan baru, membangun kesejahteraan rakyat, atau meningkatkan rasa nasionalisme. Pemilu bisa ”selamat” pun sudah alhamdulillah.

Namun, fokus perhatian saya pun pada hari-hari terakhir ini bukan kepada masalah kampanye, melainkan sedang terfokus pada krisis perkawinan artis Julia Perez. Jangan berburuk sangka dulu. Berdasarkan berita infotainment, Julia Perez dizalimi suaminya, Damian Perez, yang, yang orang asing. Rasa nasionalisme saya terpanggil dan mungkin perhatian Jupe— panggilan yayang Julia Peres—terhadap pemilu terganggu. Saya ingin berbisik, ”Bersikaplah tegas, jangan gimana nanti aja.” Semoga Julia Perez tabah, tawakal, dan dalam keprihatinannya itu tidak melupakan agar menggunakan hak pilihnya pada 9 April nanti. Selamat berkampanye.

STOP KAMPANYE NON DAMAI! DUKUNG AKSI KAMPANYE DAMAI PEMILU INDONESIA 2009

Tag : Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009, Kampanye Damai Pemilu 2009, kampanye damai, pemilu 2009, kampanye, pemilu, pemilu 2009